Datu Muhammad Salleh

Pemberontakan Mat Salleh Dalam Melawan Kolonial di Sabah

Posted on

Pada akhir abad ke-19, terjadi sebuah peristiwa penting yang mencoreng pemerintahan kolonial Inggris di Borneo Utara, yang sekarang kita kenal sebagai Sabah, Malaysia. Pemberontakan ini dipimpin oleh Datu Muhammad Salleh, atau lebih dikenal sebagai Mat Salleh. Dia adalah seorang pemimpin lokal yang memimpin perlawanan selama enam tahun, dari 1894 hingga kematiannya pada 1900.

Mat Salleh lahir di Inanam dan berasal dari keluarga yang memiliki akar kuat dalam suku Suluk dan Bajau. Ayahnya, Datu Balu, adalah sosok yang dihormati di daerah tersebut. Setelah pindah ke Sugut, sebuah wilayah di bawah kekuasaan kolonial, Mat Salleh menikahi Dayang Bandang, putri Sulu. Pernikahan ini semakin memperkuat pengaruhnya di kalangan suku Bajau dan Suluk, serta membantunya mendapatkan dukungan dari suku Dayak Kadazan dan Tagaha.

Mat Salleh dikenal sebagai sosok yang misterius dan cerdas, dengan keterampilan taktis yang luar biasa. Wajahnya yang bopeng dan postur tubuhnya yang tinggi ramping membuatnya mudah dikenali.

Pada malam 9 Juli 1897, pemberontakan mencapai puncaknya ketika Mat Salleh berhasil menyerang pemukiman kolonial utama di Pulau Gaya. Aksi ini mendapat dukungan luas dari masyarakat setempat dan berdampak pada wilayah yang lebih luas, terutama di Tambunan. Kepemimpinannya dalam menggabungkan berbagai kelompok etnis dan simbol kekuasaan dari berbagai komunitas menunjukkan kemampuannya dalam menyatukan perlawanan melawan penjajahan kolonial.

Meskipun pemberontakan ini berakhir pada 1905, warisan Mat Salleh tetap hidup dalam sejarah perlawanan dan keberanian di Sabah. Dia menjadi simbol perjuangan bagi banyak orang, dan kisahnya masih diceritakan hingga kini.

Pemberontakan Mat Salleh adalah pengingat akan pentingnya keberanian dan kesatuan dalam menghadapi penindasan. Sejarah seperti ini perlu diketahui oleh generasi muda agar mereka memahami perjuangan yang telah dilalui oleh nenek moyang mereka dan menghargai kemerdekaan yang kita nikmati sekarang.

Dengan mengenal sosok-sosok seperti Mat Salleh, kita bisa belajar tentang nilai-nilai kepemimpinan, keberanian, dan pentingnya melestarikan warisan budaya kita. Sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menginspirasi masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *