Dari SRV hingga Keppres: Jejak Perjalanan Hari Penyiaran Nasional

Posted on

Koropak.co.id – Pada tanggal 1 April 1933, sebuah tonggak sejarah yang mengubah panorama komunikasi Indonesia terjadi di kota Solo. 

Berdasarkan sejarahnya, Lembaga Penyiaran Radio milik pribumi pertama, Solosche Radio Vereeniging (SRV), menjulang gagah sebagai lambang kebangkitan komunikasi modern di tanah air.

Inisiatif berdirinya lembaga penyiaran ini diprakarsai oleh sosok yang kini diabadikan sebagai Bapak Penyiaran Indonesia, KGPAA Sri Mangkunegoro VII. 

Dalam sebuah rapat yang dihelat di gedung bersejarah Societeit Mangkunegaran, yang kini mengubah wujudnya menjadi Monumen Pers Nasional, disetujui pembentukan perhimpunan radio siaran. Tugasnya adalah memelihara dan mengelola SRV sebagai lembaga penyiaran radio yang profesional. 

Dalam rapat yang diwarnai semangat kebangsaan itu, kepengurusan SRV pun diumumkan, dengan RM Ir. Sarsito Mangunkusumo diberi amanah sebagai ketua.

Deklarasi Hari Penyiaran Nasional, sebuah tonggak penting dalam sejarah penyiaran Indonesia, digelar pada tanggal 1 April 2009 di kota Solo. 

Baca: Hari Penyiaran Nasional dan Sejarah Lahirnya Solosche Radio Vereeniging

Hari itu menjadi momentum bersejarah di mana Hari Wiryawan, yang saat itu menjabat sebagai Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah, memimpin gerakan untuk mengabadikan peran besar SRV dan mengangkat KGPAA Sri Mangkunegoro VII sebagai Bapak Penyiaran Indonesia.

Setahun berlalu, tepat pada tanggal 1 April 2010, Balai Tawangarum di Kompleks Balai Kota Surakarta menjadi saksi perayaan kedua Hari Penyiaran Nasional. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang saat itu masih merangkap sebagai walikota, hadir dalam acara tersebut, memberikan penghormatan yang pantas pada momen bersejarah tersebut.

Dan pada tanggal 29 Maret 2019, sebuah langkah penting diambil oleh Negara. Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden No 9 Tahun 2019, yang secara resmi menetapkan tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional. Langkah ini melandaskan pada berdirinya SRV serta rangkaian deklarasi sebelumnya.

Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-91 tahun ini mengusung tema “Penyiaran Indonesia Tumbuh Kuat dengan Harmoni”. Tema ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan peran penting penyiaran dalam menyokong kehidupan sosial, budaya, dan politik di negeri ini.

Momentum peringatan ini bukan sekadar penghormatan pada sejarah, tetapi juga menjadi panggilan bagi para pelaku penyiaran untuk terus meningkatkan kualitas dan relevansi informasi yang disampaikan kepada masyarakat.

Baca juga: Melihat Sejarah Hari Radio Sedunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *