Setiap tahun, masyarakat Indonesia merayakan Hari Keluarga Nasional (Harganas) pada tanggal 29 Juni. Tahun ini, peringatan Harganas memasuki tahun ke-31 dengan tema “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”, yang diusung oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas.
Sejarah Harganas berakar pada momen penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaannya, namun keadaan politik dan sosial belum stabil. Wajib militer diberlakukan untuk mempertahankan kemerdekaan, menyebabkan banyak anggota keluarga terpisah.
Pada 22 Juni 1949, Belanda akhirnya menyerahkan kedaulatan penuh kepada Indonesia, dan seminggu kemudian, pada tanggal 29 Juni 1949, para pejuang kemerdekaan kembali bersatu dengan keluarga mereka. Inilah yang menjadi awal dari peringatan Harganas.
Peringatan ini juga mengingatkan akan tantangan dalam kehidupan keluarga saat itu, seperti tingginya usia perkawinan dan kebutuhan akan keluarga berencana yang memadai.
Puncaknya terjadi pada tanggal 29 Juni 1970, saat dimulainya Gerakan Keluarga Berencana Nasional yang bertujuan untuk memperkuat program keluarga berencana di Indonesia.
Program ini tidak hanya berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi, tetapi juga menjadi teladan bagi negara-negara lain dalam upaya pembangunan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Pada tahun 1992, tanggal 29 Juni secara resmi ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional melalui Keputusan Presiden RI, sebagai penghargaan atas perjuangan dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan yang meninggalkan keluarga demi keutuhan negara.
Harganas menjadi momen untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan dalam membangun bangsa. Keluarga diharapkan tidak hanya sebagai penopang dalam menghadapi tantangan, tetapi juga sebagai pangkal dari segala usaha untuk memelihara dan memperkuat jati diri bangsa.
Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua BKKBN pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, adalah sosok yang merumuskan konsep Harganas.
Ide ini lahir dari semangat mempertahankan nilai-nilai kepahlawanan, menghargai peran keluarga dalam kesejahteraan nasional, dan membangun keluarga yang berdaya guna dan mampu beradaptasi menuju kesejahteraan.
Dengan persetujuan Presiden Soeharto, tanggal 29 Juni secara resmi menjadi Hari Keluarga Nasional, sebuah momen yang selalu diperingati untuk mengenang dan memperkuat peran keluarga dalam sejarah dan masa depan Indonesia.