Koropak.co.id – Lampu adalah salah satu penemuan yang paling mendasar dalam sejarah manusia. Lampu telah mengubah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari, memberikan cahaya dalam kegelapan, dan membantu memajukan peradaban manusia.
Dilansir dari beberapa sumber, sebelum adanya lampu, manusia pertama kali bergantung pada api sebagai sumber cahaya. Mereka menggunakan api yang dihasilkan dari kayu, batu bara, atau minyak sebagai sumber cahaya di malam hari.
Meskipun sederhana, api membantu melindungi manusia zaman dulu dari predator, dan memberikan cahaya yang diperlukan untuk pekerjaan dan komunikasi.
Selama Abad Pertengahan, lampu minyak dan lilin menjadi solusi cahaya yang lebih terorganisir. Lampu minyak pertama terbuat dari keramik dan tanah liat, dengan minyak tanaman sebagai bahan bakarnya. Mereka memberikan cahaya yang lebih tahan lama dan lebih terang dibandingkan dengan api yang diberikan oleh api terbuka.
Selain lampu minyak, Lilin juga menjadi sumber cahaya yang populer pada saat itu. Terbuat dari lilin lebah atau lemak binatang yang dilebur dan dicetak menjadi bentuk lilin.
Seiring waktu, penemuan sumbu yang dapat terbakar secara merata meningkatkan efisiensi lilin sebagai sumber cahaya.
Pada abad ke-18, penemuan-penemuan baru mengubah dunia pencahayaan. Salah satunya adalah lampu gas, yang digunakan untuk memberikan cahaya di jalan-jalan kota.
Lampu gas pertama menggunakan gas batubara sebagai bahan bakar, yang memberikan cahaya yang terang dan stabil. Selain itu, pada periode ini juga awal terciptanya lampu minyak parafin dengan minyak bumi yang telah dimurnikan sebagai bahan bakar, lampu ini memberikan cahaya lebih terang dan lebih stabil daripada lampu minyak sebelumnya.
Baca: Jadi Bagian Tak Terpisahkan, Begini Sejarah Awal Penemuan Sabun
Abad ke-19 melihat perkembangan lebih lanjut dalam dunia pencahayaan, lampu minyak tanah ditemukan oleh Abraham Gesner pada tahun 1846. Lampu ini menggunakan minyak bumi yang telah dimurnikan lebih lanjut, menghasilkan cahaya yang lebih terang dan bersih.
Disaat yang bersamaan, lampu Böhmischer ditemukan di Jerman. Lampu ini menggunakan tabung yang berisi gas hidrogen yang dinyalakan, menciptakan cahaya yang sangat terang. Namun, penggunaan gas hidrogen yang mudah terbakar membuat lampu ini berpotensi berbahaya.
Penemuan lampu karbid oleh Frederick A. Winsor pada tahun 1853 merupakan terobosan besar dalam dunia pencahayaan. Lampu karbid menggunakan reaksi antara air dan karbid kalsium ini sangat populer sebagai sumber cahaya di pertambangan karena bisa memberikan cahaya yang terang di dalam terowongan gelap.
Salah satu tonggak penting dalam sejarah lampu adalah penemuan lampu pijar dicetuskan oleh Thomas Edison pada tahun 1879. Lampu pijar ini menggunakan serat karbon yang dipanaskan oleh aliran listrik untuk menghasilkan cahaya.
Penemuan ini memberikan cahaya yang lebih terang dan lebih tahan lama daripada lampu sebelumnya, dan menjadi dasar bagi perkembangan lampu-lampu modern.
Pada awal abad ke-20, barulah lampu neon tercipta oleh Georges Claude membawa warna-warni ke dunia pencahayaan. Lampu neon menggunakan tabung gas neon yang diberi tegangan listrik untuk menghasilkan cahaya yang terang dan berwarna. Biasanya digunakan dalam tanda-tanda neon yang ikonik dan memberikan karakteristik kota-kota besar.
Pada abad ini, inovasi dalam teknologi pencahayaan terus berkembang dengan ditemukannya lampu fluoresen dan lampu halogen.
Hingga pada akhirnya, revolusi paling signifikan dalam pencahayaan modern muncul dengan adanya penemuan lampu LED (Light Emitting Diode) pada tahun 1962 oleh Nick Holonyak Jr.