Mengenang Letusan Mematikan Gunung Agung 1963

Mengenang Letusan Mematikan Gunung Agung 1963

Posted on

Jadi, pada 17 Maret 1963, Gunung Agung di Bali meletus dengan dahsyat, dan ini jadi salah satu momen paling tragis dalam sejarah pulau yang indah ini. Bayangkan, letusan ini mengakibatkan sekitar 1.600 orang kehilangan nyawa, puluhan desa hancur, dan banyak orang kehilangan rumah. Gunung yang sebelumnya tidur selama 120 tahun ini meletus sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama!

Letusan itu mengeluarkan puing-puing batu setinggi 10 km ke udara dan melumpuhkan desa-desa dalam radius 7 km. Lava yang mengalir menyapu lereng gunung, membuat warga di tiga desa terjebak antara aliran lava yang menggelora. Banyak orang yang selamat malah menderita luka bakar parah akibat abu panas dan batu-batu yang jatuh dari langit.

Dampak letusan ini bukan hanya terasa di Bali, tapi juga di seluruh Indonesia. Menurut laporan dari Express (29/6/2018), letusan ini menyebabkan penurunan suhu global dan menyelimuti Pulau Bali dengan abu tebal. Bayangkan, lahar yang mengalir menenggelamkan ribuan hektar lahan padi, mengancam sekitar 200.000 orang dengan kelaparan. Bahkan, abu dan dampaknya meluas sampai ke Madura dan Surabaya, Jawa Timur.

Sebelum puncaknya, letusan Gunung Agung sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pada 18 Februari dengan gempa dan aliran lava pijar. Letusan eksplosif pada 17 Maret itu adalah yang pertama dari dua peristiwa besar yang terjadi. Kolom letusan mencapai ketinggian 19-26 km, menciptakan arus piroklastik yang sangat berbahaya dan menghancurkan desa-desa di sekitar lereng gunung.

Dampak dari letusan ini begitu besar hingga, seperti dilaporkan Harian Kompas (15/3/1974), upaya pemulihan berlangsung bertahun-tahun. Material letusan merusak jembatan, irigasi, dan lahan pertanian. Untuk memperbaiki semua kerusakan ini, berbagai proyek pembangunan dilakukan, termasuk membangun jembatan baru dan tanggul agar infrastruktur bisa pulih kembali dan konektivitas antar wilayah bisa terjaga.

Dengan semua yang terjadi, letusan Gunung Agung adalah pengingat betapa kuatnya kekuatan alam dan betapa pentingnya kita memahami sejarah. Semoga generasi muda bisa belajar dari peristiwa ini dan lebih menghargai alam serta lingkungan sekitar kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *