Koropak.co.id – Salah satu tempat wisata populer di Bali, yakni Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park diketahui akan menjadi salah satu tempat untuk acara makan malam para delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Tempat wisata yang memiliki patung karya seniman Nyoman Nuarta ini akan dikunjungi para delegasi KTT G20 saat kegiatannya yang akan dilaksanakan pada 15 hingga 16 November 2022 mendatang.
Oleh karena itulah, Presiden RI, Ir H Joko Widodo atau Jokowi dengan didampingi para menterinya termasuk salah satunya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno yang meninjau lokasi tersebut pada Jumat 25 Maret 2022 lalu.
“Semuanya dalam keadaan on progress. Pak Jokowi juga tadi memberikan catatan terkait alur masuk kendaraan delegasi agar tidak menunggu terlalu lama, area parkir, hingga tempat makan malam. Hal itu dilakukan agar memiliki kesan mendalam bagi para pemimpin negara saat di GWK,” kata Sandiaga Uno, dalam keterangan resminya, sebagaimana dihimpun Koropak, Senin 28 Maret 2022.
Tidak hanya menjadi tempat wisata yang berperan penting di mata dunia, Garuda Wisnu Kencana di Kabupaten Badung Bali ini memiliki sejarah yang menjadi daya tariknya sendiri.
Dilansir dari berbagai sumber, berdasarkan sejarahnya, Patung Garuda Wisnu Kencana ini pertama kali dibangun pada tahun 1997 oleh seniman I Nyoman Nuarta dengan anggaran dari Bali Tourism Development Corporation (BTDC). Patung yang dibuat itu adalah wujud dari Dewa Wisnu sebagai Dewa Pemelihara (Sthiti) dalam agama Hindu yang sedang mengendarai seekor burung Garuda.
Sehingga itulah sebabnya, patung ini sendiri diberi nama Garuda Wisnu Kencana atau sering disingkat GWK. Kencana berarti emas, dikarenakan patung burung Garuda dan Dewa Wisnu ini berdiri di sebuah tempat berlapis emas.
Kemudian di tahun 1998 ketika terjadi krisis moneter, pembangunan patung ini sempat terhenti meskipun I Nyoman Nuarta sudah menargetkan untuk menyelesaikan Garuda Wisnu Kencana pada akhir tahun 2017.
Baca : Kisah Gong Perdamaian Dunia dari Bali
Tak hanya itu saja, sebagian besar pemuka agama Hindu di Bali juga sempat menolak berdirinya patung berukuran besar ini, karena dianggap dapat mengganggu keseimbangan spiritual Pulau Bali dan tak etis dijadikan sebagai tempat wisata.
Meskipun begitu, pembangunan patung ini tetap dilanjutkan hingga kini dikarenakan sebagian besar masyarakat Pulau Dewata Bali menganggap keberadaan Garuda Wisnu Kencana dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Bali.
Berlokasi di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, kawasan ini dulunya merupakan area bekas penambangan kapur liar. Kini, area GWK tersebut telah menjadi salah satu tempat wisata keluarga di Bali dengan fasilitas lengkap seperti Segway Fun Ride dan restoran.
Tak hanya itu saja, tempat ini juga kerap menyelenggarakan beberapa perhelatan akbar. Sementara itu, untuk pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana dibuat dengan menggunakan campuran tembaga dan baja seberat sekitar 3.000 ton. Prosesnya sendiri juga dikerjakan oleh I Nyoman Nuarta dari studionya yang terletak di kota Bandung.
Kala itu, I Nyoman Nuarta membuat desain patung yang terdiri dari 24 segmen dengan total modul sebanyak 754 modul. Modul tersebut pun kemudian dikirim ke Bali secara bertahap selama proses pembangunan berlangsung.
Tercatat hingga tahun 2015, patung Garuda Wisnu Kencana baru berhasil diselesaikan setinggi 23 meter dari total 120 meter. Setelah penantian panjang selama 28 tahun, kini patung GWK telah selesai dibangun dan memiliki tinggi sekitar 121 meter dari permukaan tanah atau 271 meter dari permukaan laut dengan jarak pandang hingga 20 Kilometer.
Dengan jarak pandang sejauh itu, tentunya patung GWK pun masih dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, bahkan Tanah Lot. Tak hanya itu saja, patung GWK ini pun menjadi sebagai salah satu patung yang tertinggi di dunia, mengalahkan Patung Liberty di Amerika Serikat.*
Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini