Di wilayah utara Jawa Tengah, terhampar sebuah kabupaten yang tak hanya dikenal lewat Bandeng Presto-nya, melainkan juga oleh sajian khasnya yang memikat lidah, yakni Nasi Gandul. Mari kita bawa diri kita menyusuri sejarah dan cita rasa unik dari kuliner yang satu ini.
Nasi Gandul, sebuah kuliner khas yang mencuri perhatian di Kabupaten Pati, Jawa Tengah menggoda dengan rasa istimewa dan cita rasa yang mengajak lidah untuk berpetualang.
Desa Gajahmati, yang berjarak tiga kilometer dari Alun-alun Pati, diketahui merupakan tempat di mana kelahiran Nasi Gandul dimulai. Berdasarkan sejarahnya, pada tahun 1955, Pak Meled dari Desa Gajahmati membuka jalan menuju kelezatan kuliner yang satu ini.
Seiring berkembangnya waktu, kepopuleran Nasi Gandul tak hanya terpaku di kabupaten Pati, namun merambah hingga ke daerah sekitarnya seperti Kudus, Demak, Rembang, Jepara, Grobogan, hingga Semarang.
Di sisi lain, nama Nasi Gandul ini memiliki makna yang unik. Ada yang menyebutnya karena penjualnya dulu menjajakan dagangannya dengan pikulan naik turun, dan ada pula yang berpendapat bahwa nasinya terlihat menggantung saat disajikan.
Nasi Gandul tidak hanya memikat dengan sejarahnya, tetapi juga dengan cita rasa lezatnya. Paduan gurih dari santan dan daging sapi, manis dari gula jawa dan kluwek, serta sedikit asam dari belimbing wuluh menciptakan harmoni rasa yang sulit dilupakan.
Melalui perjalanan kuliner ini, kita dapat mencicipi kelezatan yang diwariskan dari generasi ke generasi, sebuah kenangan dari masa lalu yang terus hidup dalam setiap suapannya.