Pohon Dewandaru

Kisah Mistis Tongkat Pengawal Diponegoro Jadi Pohon Dewandaru

Posted on

Jadi, ada yang tahu tentang Pohon Dewandaru dan kaitannya dengan Gunung Kawi? Gunung yang berlokasi di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini adalah gunung berapi yang udah lama nggak aktif, tapi cukup terkenal karena cerita-cerita mistisnya. Banyak orang percaya bahwa gunung ini jadi tempat untuk berbagai ritual spiritual, terutama yang berkaitan dengan kekayaan.

Salah satu yang bikin Gunung Kawi istimewa adalah pohon Dewandaru. Dalam bahasa ilmiahnya, pohon ini disebut Eugenia uniflora. Masyarakat setempat percaya bahwa Dewandaru bisa membawa keberuntungan. Nah, pohon ini juga dikenal sebagai ceremai Belanda dan ternyata berasal dari Kebun Raya Purwodadi. Meski kebun itu berada di dataran rendah, Dewandaru bisa tumbuh dengan baik di Gunung Kawi yang lebih tinggi.

Pohon Dewandaru ini dianggap keramat dan ada di Kompleks Pesarean, yaitu pemakaman Kanjeng Kyai Zakaria dan Raden Mas Imam Soedjono, dua tokoh yang ikut melawan penjajah dan menyebarkan ajaran Islam di bawah Pangeran Diponegoro. Ceritanya, mereka melarikan diri ke Gunung Kawi setelah kalah dalam Perang Jawa. Sekarang, tempat itu jadi tujuan wisata religius bagi banyak peziarah.

Aslinya, nama pohon ini adalah Dewa Aru. Konon, pohon ini tumbuh dari tongkat Eyang Djoego yang ditancapkan ke tanah. Banyak peziarah yang percaya bahwa Dewandaru bisa mendatangkan keberuntungan. Mereka sering berebut dahan, daun, atau buahnya yang jatuh untuk dijadikan jimat.

Tapi, bukan cuma soal keberuntungan. Masyarakat juga percaya bahwa pohon ini bisa memberi sinyal tentang bencana. Misalnya, beberapa hari sebelum tsunami Aceh tahun 2004, ada yang bilang bahwa pohon Dewandaru tumbang diterpa badai. Jadi, ada banyak cerita dan mitos yang mengelilingi pohon ini.

Di balik semua mitos itu, Dewandaru sebenarnya punya banyak manfaat. Di Brasil, daun dan buahnya udah lama dipakai sebagai obat untuk demam, diare, rematik, dan hipertensi. Selain itu, daun Dewandaru bisa dijadikan teh yang bagus untuk mengobati batuk dan bronkitis. Ekstrak daun ini juga dipercaya bisa membantu mengurangi kadar asam urat, dan biji serta buah Dewandaru yang oranye mengandung antioksidan tinggi.

Jadi, Gunung Kawi dan pohon Dewandaru bukan cuma soal sejarah dan mitos, tapi juga tentang manfaat yang bisa kita ambil. Menarik, kan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *