Tahukah kamu bahwa setelah Indonesia merdeka, sempat muncul negara-negara bagian di dalam wilayah Indonesia, termasuk salah satunya Negara Jawa Timur? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang sejarah singkat tapi penting ini dalam perjalanan Republik Indonesia!
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda berusaha kembali menguasai wilayah Nusantara melalui cara yang lebih “halus” dengan membentuk negara-negara bagian.
Negara bagian seperti Negara Jawa Timur dibentuk sebagai bagian dari strategi Belanda untuk melemahkan Republik Indonesia dan memperkuat pengaruh mereka melalui sistem federal yang disebut Republik Indonesia Serikat (RIS).
Latar Belakang Berdirinya Negara Jawa Timur
Belanda, melalui organisasi NICA (Netherlands Indies Civil Administration), berusaha menciptakan negara-negara boneka. Salah satu hasilnya adalah Negara Jawa Timur, yang secara resmi dideklarasikan pada 23 Januari 1948.
Tujuannya jelas: mengurangi kekuatan Republik Indonesia dan menciptakan wilayah-wilayah yang loyal kepada Belanda. Strategi ini dilakukan lewat pendekatan politik dan militer.
Tokoh utama dari Negara Jawa Timur adalah Raden Ario Achmad Tjakraningrat, seorang bangsawan Madura yang ditunjuk sebagai kepala negara bagian. Ia dianggap pro-Belanda dan diandalkan untuk memimpin wilayah tersebut sesuai kepentingan Belanda.
Pemerintah Republik Indonesia menganggap tokoh-tokoh ini sebagai alat penjajahan baru. Oleh karena itu, mereka tidak pernah mengakui keabsahan negara-negara bagian tersebut.
Wilayah Negara Jawa Timur meliputi beberapa kota besar seperti Surabaya, Malang, Madura, dan sekitarnya. Namun, tidak semua daerah benar-benar menerima pemerintahan ini.
Pemerintahan negara bagian ini dijalankan dengan sistem presidensial, namun tetap berada di bawah pengaruh Belanda. Bahkan, pengawasan administrasi dan militer masih sangat kental nuansa kolonialnya.
Meski ada beberapa elite lokal yang mendukung, sebagian besar masyarakat menolak keberadaan negara bagian ini. Terutama rakyat biasa dan kelompok-kelompok pemuda yang sudah terlanjur menyatu dalam semangat kemerdekaan.
Pemuda-pemuda di Jawa Timur aktif dalam menolak negara bagian ini. Mereka menggelar aksi, sabotase, dan membentuk laskar-laskar untuk menentang Belanda dan pemerintahan boneka mereka.
Pembubaran Negara Jawa Timur
Faktor utama pembubaran Negara Jawa Timur adalah Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, yang menghasilkan kesepakatan pembubaran Republik Indonesia Serikat dan kembalinya Indonesia menjadi negara kesatuan.
Negara Jawa Timur akhirnya dibubarkan pada 1950, dan wilayahnya sepenuhnya kembali menjadi bagian dari Republik Indonesia yang bersatu dan berdaulat.
Pengalaman ini mengajarkan bahwa persatuan dan integrasi nasional lebih kuat dari upaya pecah belah. Negara-negara bagian seperti ini justru memperkuat semangat nasionalisme.
Pengalaman masa itu juga memicu perdebatan tentang hubungan pusat dan daerah, yang kemudian berkembang menjadi sistem otonomi daerah yang kita kenal sekarang.
Negara Jawa Timur adalah salah satu episode penting dalam sejarah Indonesia pasca-kemerdekaan. Meskipun berdiri hanya sebentar dan berada di bawah bayang-bayang Belanda, peristiwa ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kesatuan bangsa dan menolak segala bentuk penjajahan, langsung maupun tidak langsung.
FAQ tentang Negara Jawa Timur
1. Kapan Negara Jawa Timur berdiri?
Negara ini dideklarasikan pada 23 Januari 1948.
2. Siapa tokoh utama dari Negara Jawa Timur?
R.A.A. Tjakraningrat, seorang bangsawan dari Madura, menjadi kepala negara bagian.
3. Mengapa Belanda membentuk Negara Jawa Timur?
Untuk melemahkan Republik Indonesia dan membentuk sistem federal yang pro-Belanda.
4. Kapan negara ini dibubarkan?
Negara Jawa Timur dibubarkan pada tahun 1950 setelah KMB.
5. Apa dampak sejarah dari keberadaan Negara Jawa Timur?
Meningkatkan kesadaran nasional akan pentingnya persatuan dan mendorong sistem pemerintahan yang lebih adil antara pusat dan daerah.