Kabupaten Gunungkidul

Kisah Pembentukan Kabupaten Gunungkidul yang Berawal dari Peperangan

Posted on

Kabupaten Gunungkidul yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta ini resmi berdiri pada 27 Mei 1831. Namun, kajian sejarah terbaru menunjukkan bahwa Gunungkidul seharusnya didirikan pada 4 Oktober 1830, setelah perjanjian Klaten dan penandatanganan kesepahaman pengakuan kewilayahan di Kraton Yogyakarta.

Hari jadi Gunungkidul diperkuat melalui Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul Nomor 70/188.45/6/1985, yang ditandatangani oleh Bupati pertama Gunungkidul, Drs KRT Sosro Hadinungrat, pada 14 Juni 1985. Meskipun ada dua versi mengenai tanggal pendirian, keduanya menunjukkan pentingnya sejarah Gunungkidul.

Nama “Gunungkidul” berasal dari bahasa Jawa, yang berarti “gunung di wilayah selatan.” Ini menggambarkan lokasinya yang berada di selatan Pegunungan Sewu. Wilayah ini memiliki topografi yang didominasi oleh perbukitan dan pegunungan kapur. Dengan luas sekitar 1.485,36 kilometer persegi, Gunungkidul berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sebelah selatan.

Dahulu, Gunungkidul adalah hutan belantara. Beberapa pelarian dari wilayah Majapahit menetap di Desa Pongangan, dipimpin oleh R. Dewa Katong, saudara dari Raja Brawijaya. Setelah R. Dewa Katong pindah ke utara, desa ini dipimpin oleh anaknya, R. Suromejo.

Di bawah kepemimpinan R. Suromejo, Desa Pongangan berkembang pesat. Namun, pemerintahan ini mengalami kesulitan ketika Sunan Amangkurat Amral dari Kartosuro mengambil alih. Perselisihan yang terjadi berujung pada peperangan, yang menewaskan R. Suromejo dan dua anaknya.

Anak satu-satunya yang selamat, Mas Tumenggung Pontjodirjo, menyerahkan diri kepada Sunan Amangkurat Amral dan diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I. Sayangnya, pemerintahannya tidak bertahan lama, dan pada 13 Mei 1831, Gunungkidul dibagi menjadi beberapa daerah.

Berdasarkan beberapa buku sejarah, seperti Peprentahan Praja Kejawen karya RM Suryodiningrat dan Ontstaan En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk karya B.M.Mr. AK Pringgodigdo, Gunungkidul secara resmi berdiri pada tahun 1831 setelah Perang Diponegoro.

Gunungkidul memiliki sejarah yang kaya dan kompleks, dari hutan belantara hingga menjadi kabupaten yang teratur. Perayaan ulang tahun ini tidak hanya menghormati sejarah, tetapi juga mengingat kontribusi masyarakat dalam membangun daerah ini. Selamat ulang tahun, Gunungkidul!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *