Koropak.co.id – Dalam perjalanan sejarah sastra dan kebudayaan Indonesia, Angkatan ’45, yang terdiri dari sejumlah sastrawan Indonesia, mengeluarkan manifesto terkenal dengan nama “Surat Kepercayaan Gelanggang,” pada tanggal 22 Oktober 1950.
Manifesto tersebut pun memiliki peran penting dalam perkembangan sastra dan kebudayaan Indonesia.
Surat Kepercayaan Gelanggang adalah pernyataan sikap yang muncul dari anggota Gelanggang Seniman Merdeka (GSMD), sebuah perkumpulan seniman yang didirikan di Jakarta pada tahun 1946.
Adapun tokoh-tokoh sastra ternama yang menjadi pendiri dari GSMD tersebut, seperti Chairil Anwar, Asrul Sani, dan Rivai Apin.
Baca: Chairil Anwar, Sang Pelopor Sastra Angkatan 45
Dalam manifesto ini, para sastrawan Angkatan ’45 mengungkapkan pandangan mereka tentang pentingnya sastra Indonesia yang autentik, mencerminkan realitas sosial, dan memperkuat identitas kebangsaan.
Surat Kepercayaan Gelanggang menjadi inspirasi bagi generasi sastrawan dan seniman selanjutnya untuk berperan aktif dalam membangun sastra dan seni yang berakar dalam budaya Indonesia.
Manifesto ini merupakan tonggak penting dalam sejarah pergerakan sastra dan seni Indonesia, mencerminkan semangat para sastrawan dalam membangun kebudayaan nasional yang kuat.
Baca juga: Asrul Sani, Sastrawan yang Masuk Gelanggang Politik