Koropak.co.id – Partai Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) adalah entitas politik yang telah melukis catatan bersejarah yang mengesankan dalam panggung demokrasi liberal Indonesia.
Cerita Masyumi dimulai di masa pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1943, ketika Jepang berupaya menjalankan kendali mereka terhadap komunitas Muslim di negeri ini.
Perjalanan Masyumi dimulai dalam Kongres Umat Islam Indonesia yang digelar di Yogyakarta pada tanggal 7 November 1945. Walaupun status partai politik Masyumi baru diakui pada tahun 1945, jejaknya bisa ditemukan kembali hingga pembentukan organisasi pada tanggal 24 Oktober 1943.
Pesatnya pertumbuhan Masyumi sungguh memukau. Dalam waktu kurang dari setahun, partai ini tumbuh menjadi yang terbesar di Indonesia. Masyumi adalah salah satu organisasi Islam yang memiliki pengaruh luar biasa, setara dengan organisasi-organisasi terkemuka seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Baca: 4 April 1952; Masyumi dan PNI Berkuasa dalam Kabinet Wilopo
Namun, perjalanan panjang Masyumi di dunia politik Indonesia tak berlangsung lama. Pada tanggal 17 Agustus 1960, Presiden Soekarno melarang partai ini dengan alasan diduga mendukung pemberontakan PRRI.
Dalam saat partai ini dicekal, para anggota dan pendukung Masyumi mendirikan Keluarga Bulan Bintang (Crescent Star Family) dengan tujuan untuk mempromosikan hukum syariah dan nilai-nilai Islam.
Beberapa usaha untuk menghidupkan kembali Masyumi selama masa transisi menuju Orde Baru sempat ditempuh, meskipun tidak berhasil memperoleh izin resmi.
Setelah Soeharto turun dari jabatan presiden pada tahun 1998, upaya lain untuk menghidupkan kembali Masyumi dilakukan. Meski sebagai partai politik Masyumi tak lagi eksis, pengaruh dan warisannya tetap hidup melalui perjalanan beragam yang menggambarkan sejarah Indonesia.
Baca juga: 23 Mei 1920, Sejarah Berdirinya Partai Komunis Indonesia
