Koropak.co.id – Setiap 19 Agustus, Indonesia merayakan Hari Departemen Luar Negeri, menandai lahirnya lembaga yang kini dikenal sebagai Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Tanggal ini mencatat salah satu tonggak penting dalam sejarah diplomasi negara, dirayakan sejak lahirnya Departemen Luar Negeri pada 19 Agustus 1945, hanya dua hari setelah proklamasi kemerdekaan.
Departemen Luar Negeri Indonesia, salah satu dari tiga belas kementerian pertama yang dibentuk setelah kemerdekaan, memulai perannya di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri pertama, Ahmad Soebardjo.
Seiring berjalannya waktu, lembaga ini berkembang menjadi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, berperan krusial dalam mengelola hubungan internasional dan politik luar negeri Indonesia.
Kementerian ini memulai perjalanan diplomatiknya dengan mengirimkan misi diplomatik pertama ke Belanda pada April 1946, untuk berunding dengan Sekutu dan Belanda.
Tak lama setelahnya, pada September 1948, Wakil Presiden Mohammad Hatta memaparkan prinsip-prinsip kebijakan luar negeri RI yang bebas dan aktif di hadapan Sidang Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Baca: Hari Departemen Luar Negeri Indonesia, Cikal Bakal Berdirinya Kemlu RI
Sejak itu, Indonesia menjalin berbagai hubungan internasional, seperti diterimanya sebagai anggota ke-60 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 1950 dan penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada April 1955.
Dalam era Orde Baru, Indonesia turut mendirikan ASEAN melalui Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 bersama Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Selama masa Orde Baru, Departemen Luar Negeri berperan aktif dalam berbagai isu global, termasuk pengakuan Irian Barat, perjuangan hukum laut melalui UNCLOS, peningkatan kerjasama ASEAN, pengakuan internasional terhadap integrasi Timor-Timur, dan kepemimpinan dalam Gerakan Non-Blok, APEC, serta G-15.
Upaya-upaya tersebut memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional dan meningkatkan kerjasama pembangunan. Sejak 1998, fokus Kementerian Luar Negeri bergeser untuk menangani tantangan domestik dan internasional yang lebih kompleks.
Prioritasnya meliputi memagari potensi disintegrasi bangsa, membantu pemulihan ekonomi, meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, serta memperbaiki kualitas pelayanan dan perlindungan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Dengan sejarah panjang dan beragam peran penting dalam diplomasi, Hari Departemen Luar Negeri Indonesia bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga refleksi dari perjalanan panjang dan kontribusi signifikan Kementerian Luar Negeri dalam menjaga dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Baca juga: 21 Tahun Sejarah dan Peran Kunci Mahkamah Konstitusi