Menelusuri Sejarah dan Perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia

Posted on

Koropak.co.id – Gerakan Pramuka, singkatan dari Praja Muda Karana, lahir pada 14 Agustus 1961 sebagai tonggak penting dalam sejarah kepanduan nasional Indonesia. 

Didirikan dengan tujuan untuk membentuk generasi muda yang berkarakter kuat, cakap, dan patriotik, Pramuka memainkan peran krusial dalam pengembangan karakter bangsa.

Sejak awal berdirinya, Pramuka bertujuan untuk membentuk individu dengan karakter yang tangguh melalui berbagai kegiatan yang mengasah kemampuan fisik, mental, spiritual, emosional, sosial, dan intelektual.

Kegiatan di alam terbuka, perkemahan, bakti sosial, dan pengenalan budaya menjadi bagian integral dari proses ini, menanamkan nilai-nilai seperti kedisiplinan, kemandirian, gotong royong, dan cinta tanah air. 

Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip kepanduan internasional yang diadaptasi dengan nilai-nilai lokal Indonesia. Dengan motto “Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan”, gerakan ini terus berperan dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan global sambil menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.

Asal-usul Pramuka di Indonesia berakar pada masa penjajahan Belanda, di mana gerakan kepanduan pertama kali diperkenalkan melalui Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) pada 1912. Gerakan ini awalnya ditujukan untuk anak-anak Belanda dan keturunan bangsawan pribumi. 

Selanjutnya, berbagai organisasi kepanduan lokal muncul, seperti Javaanse Padvinders Organisatie dan Nationale Padvinderij pada tahun 1916.

Baca: Diperingati Setiap 14 Agustus, Begini Sejarah Awal Mula Hari Pramuka

Ketika pendudukan Jepang melanda (1942-1945), semua kegiatan kepanduan dilarang. Namun, semangat kepanduan tetap hidup di hati para pemuda Indonesia. 

Setelah kemerdekaan, berbagai organisasi kepanduan yang berafiliasi dengan partai politik dan organisasi keagamaan muncul, menimbulkan kekhawatiran akan perpecahan di kalangan pemuda.

Untuk menyatukan organisasi-organisasi tersebut dan memperkuat gerakan kepanduan, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka. 

Tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai hari lahir Pramuka, ditandai dengan upacara pelantikan pengurus dan pemberian anugerah kepada tokoh-tokoh kepanduan di Istana Merdeka.

Pramuka terus berkembang dan mendapat dukungan kuat dari pemerintah pada masa Orde Baru, menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah. 

Setelah reformasi 1998, Pramuka mengalami pembaruan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 yang menegaskan posisinya sebagai organisasi pendidikan kepanduan independen, sukarela, dan nonpolitik.

Kini, Pramuka tetap relevan dengan beradaptasi terhadap perkembangan zaman, termasuk integrasi teknologi dalam kegiatannya. Melalui berbagai inisiatif dan kegiatan, Pramuka terus berkomitmen untuk membentuk generasi muda Indonesia yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.

Baca juga: Perkemahan Brownsea Island, Awal Lahirnya Pramuka Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *