Koropak.co.id – Dikarenakan memiliki banyak fungsi, sandal pun pada akhirnya menjadi salah satu alas kaki yang sering digunakan oleh banyak orang.Tapi tahukah kamu bahwa ternyata sandal telah ada sejak zaman purba?
Diketahui, sandal ternyata sudah digunakan di kerajaan-kerajaan kuno, kurang lebih sejak 10.000 tahun lalu. Lantas, seperti apa perkembangan sandal di berbagai negara di dunia?
Dilansir dari berbagai sumber, tercatat sekitar 8.000 hingga 10.000 tahun yang lalu, di Benua Amerika terdapat suku primitif bernama Anasazi yang merupakan suku Indian yang hidup di sisi pegunungan dan tebing-tebing tinggi. Pada masa itu, suku Anasazi telah menggunakan sandal yang terbuat dari serat tanaman yucca (sejenis semak). Yucca tersebut pun dianyam sehingga berfungsi sebagai alas kaki.
Selanjutnya Sandal juga turut digunakan oleh Sumeria yang merupakan bangsa kuno yang berada di wilayah Mesopatamia, atau yang saat ini dikenal dengan wilayah Negara Irak. Pada tahun 6000 SM (Sebelum Masehi), para pengrajin alas kaki di Sumeria telah membuat sandal yang terbuat dari kulit hewan.
Baca : Dicetak dari Pasir Pantai, Inilah Proses Perjalanan Sandal
Sementara itu, Raja Menes di Mesir Kuno yang berkuasa pada tahun 3100 SM juga selalu membawa pengrajin sandal ke mana pun ia pergi. Pada masa itu, sandal terbuat dari bahan alami seperti kulit hewan, kayu, dan serat dari tanaman palem. Kala itu juga beberapa sandal dibuat secara sederhana, namun tidak sedikit juga yang dibuat dengan unik.
Selanjutnya pada zaman Yunani Kuno, sandal terbuat dari daun dedalu dan hanya dipakai oleh para aktor dan filsuf. Pada masa ini juga dikenal sandal Kothumus, yaitu sandal yang bertelapak tebal. Kemudian pada tahun 100 hingga 50 SM, era kekaisaran Romawi Kuno menggunakan sandal untuk para gladiator. Saat itu mereka memakai sandal yang terbuat dari kulit dan pada masa itu, warna sandalnya juga menjadi pembeda status.
Sementara di Jepang, sandal telah berkembang pada tahun 294 hingga 1192. Sandal atau yang disebut juga dengan Geta ini terbuat dari kayu dengan tinggi hingga 5 sentimeter, agar saat dipakai berjalan kain kimono tidak terkena tanah.
Seiring berjalannya waktu, pada awal abad ke-20 para selebritis Hollywood pun menggunakan sandal berbahan kulit. Kemudian sejak tahun 1957, Morris Yock dari Selandia Baru membuat produk sandal karet dengan nama Jandal.*
Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini