Koropak.co.id – Surat kabar atau koran tumbuh di Indonesia pasca kejatuhan rezim Orde Baru. Sejak saat itu berbagai surat kabar menjamur dan tumbuh subur.
Dewasa ini, surat kabar begitu beragam, mulai dari lembaran hingga digital. Tetapi kemunculannya dahulu dimulai pada amsa Renaisans Eropa dengan tulisan tangan yang beredar di kalangan pedagang.
Isinya memuat tentang segala hal, baik itu peperangan, ekonomi, kebiasaan sosial, dan karakteristik human interest.
Koran kemudian pertama dicetak di Jerman tahun 1400-an dengan bentuk panflet alias berita boardsides, yang mana isinya sangat sensasional terutama apabila menyangkut Nazi.
Sumber lain menyebut bahwa Corantos merupakan surat kabar pertama dalam bahasa Inggris. Berbentuk kecil dengan sajian berita menyerupai panflet.
Sementara judul pertama dipublikasikan di The Newes yang terbit mingguan sejak tahun 1622. Sejumlah judul berbeda kemudian terbit di Newshook dengan format yang sama, berkisar tahun 1640 dan 1650.
Tetapi dalam buku Asal Usul Benda-benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe, tercantum pula bahwa surat kabar pertama yang menggunakan bahasa Inggris adalah Lembaran London, pada 1666.
Sementara di Amerika, koran pertama kali muncul tahun 1690 di Boston dengan judul Kemunculan Publik. Surat kabar tersebut terbit tanpa otoritas, sehingga mendapat tekanan, penerbit ditangkap, serta semua salinan pun diberangus.
Pada waktu itu, masyarakat belum terbiasa membaca informasi melalui cetakan sehingga surat kabar dilarang untuk terbit.
Baca: Manis Pahit Perjalanan Industri Gula di Indonesia
Tetapi pada tahun 1704, John Campbell mengepalai terbitnya surat kabar Boston. Surat kabar ini dibiayai oleh pemerintah sehingga penyebarannya merata.
Maju ke 1720, di Philadelphia dan New York pun surat kabar mulai diterbitkan secara bertahap. Lalu pusat surat kabar dari Boston kemudian dipindahkan ke Massachusetts, New York, dan Pennsylvania.
Pada masa tersebut, surat kabar juga dimanfaatkan sebgaai upaya rekonsiliasi Amerika dengan Inggris yang sedang dilanda perang kemerdekaan.
Tahun 1783, surat kabar mulai memasuki perkembangan. Sebanyak 43 surat kabar dicetak dan pers memainkan peran penting dalam keperluan negara. Surat kabar didominasi oleh unsur politik, mengesampingkan elemen jurnalisme, dan sarat akan politik yang keras.
Baru pada tahun 1791, Ratifikasi Bill of Right kemudian menjamin kekebebasan pers dan surat kabar. Amertika pun memainkan peran sentral dalam perkembangan surat kabar ini.
Pada tahun 1814, sebanyak 346 surat kabar terbit secara berkala. Teknologi percetakan dan kertas yang berkembang pada tahun 1830 menyebabkan ledakan. Voila!
Harga untuk berlangganan surat kabar selama setahun waktu itu, setara dengan upah buruh selama satu minggu. Harga tersebut harus dibayar penuh dan dilakukan di awal.
Revolusi Industri membuahkan hasil 2.526 surat kabar telah diterbitkan di Amerika, pada tahun 1850. Fantastis, bukan?
Surat kabar kemudian berkembang dan kian menyebar. Pada abad ke-19, surat kabar masih tumbuh di Amerika dan Eropa. Tetapi menjelang abad 20, tidak sedikit surat kabar yang tutup karena tidak lagi beroperasi.
Harga kertas yang mahal, pemasukan iklan yang menyusut, serta munculnya media-media online menjadi faktor penyebab surat kabar nyaris tiada.*
Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini