Ketika kamu menyantap pempek, pernahkah terlintas di pikiranmu tentang asal-usul makanan khas Palembang ini?
Sejarah pempek hingga menjadi salah satu kuliner favorit Nusantara ini sangat menarik untuk dibahas.
Diketahui, makanan yang masuk sebagai Warisan Budaya TakBenda (WBTB) Indonesia ini merupakan makanan khas Sumatera Selatan, khususnya Palembang yang dibuat dari olahan tepung dan ikan. Dalam penyajiannya, pempek selalu ditemani dengan saus berwarna cokelat kehitaman yang disebut cuko atau cuka.
Selain cuko, pempek juga disantap dengan hidangan pelengkap lain berupa irisan dadu mentimun segar dan mie kuning.
Dilansir dari berbagai sumber, pempek Palembang ternyata memiliki asal-usul yang unik. Berdasarkan sejarahnya, pempek berawal dari seorang pria keturunan Tionghoa yang biasa dipanggil Apek.
Apek sendiri hidup di masa pemeritahan Kesultanan Palembang Darussalam yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin II.
Apek yang tinggal di pinggiran Sungai Musi saat itu, memiliki ide untuk memanfaatkan potensi ikan yang melimpah dengan mengolahnya menjadi makanan lain selain digulai dan digoreng.
Hingga pada akhirnya, Apek pun mengolah ikan hasil tangkapannya dan mencampurnya dengan tepung yang mirip dengan makanan bakso yang dibawa pedagang Tiongkok ke Palembang.
Apek pun berkeliling menjual panganan hasil buatannya tersebut yang pada saat itu belum memiliki nama.
Ketika ada yang membeli, mereka akan memanggil Apek dengan ujung namanya saja, yaitu “peek..peek”. Panggilan itulah yang menjadi asal mula dari nama pempek.
Sehingga, bisa disimpulkan bahwa sejarah pempek sendiri melibatkan akulturasi kebudayaan kuliner dari Tiongkok.
Sementara untuk cuko sendiri merupakan kuah resep asli Palembang yang dibuat dengan campuran air mendidih, gula merah, udang ebi, cabai rawit tumbuk, bawang putih, garam serta cuko khas Palembang yang dari dulu memiliki cita rasa pedas.
Namun, seiring dengan masuknya pendatang dari luar Sumatera, saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis yang disediakan bagi yang tidak menyukai pedas.
Pempek Palembang juga terdiri dari berbagai jenis, salah satunya yang populer adalah pempek kapal selam yang berisi telur dan berukuran besar, sehingga membuatnya difavoritkan banyak orang.
Penamaan pempek kapal selam juga ternyata tergolong baru. Karena, masyarakat Palembang sendiri pada umumnya menyebut pempek jenis itu dengan sebutan pempek telok besak atau yang berarti pempek dengan telur besar.
Nama kapal selam sendiri diambil dari cara mengolahnya yaitu ketika adonan sudah jadi, selanjutnya akan direbus di dalam air panas. Saat dimasukkan ke dalam air, pempek akan tenggelam ke dasar wadah dan setelah matang akan mengapung di permukaan.
Proses tenggelam dan mengapung inilah yang membuat jenis pempek satu ini disebut pempek kapal selam. Pempek kapal selam juga dibuat dengan membentuk kantung menyerupai huruf D ditambah telur mentah yang dimasukkan ke dalamnya.
Kulit adonannya pun diketahui harus tertutup rapat dan tidak boleh terlalu tipis, agar telur yang ada di dalamnya tidak keluar dan bisa menyebabkan proses pembuatan menjadi gagal.
Selain kapal selam, pempek Palembang juga terbagi menjadi berbagai varian lain. Berikut 8 varian lainnya dari pempek Palembang:
1. Pempek Lenjer
Pempek lenjer memiliki bentuk bulat memanjang seperti sosis. Jenis pempek ini juga digunakan untuk membuat laksan, kuliner khas Palembang.
2. Pempek Adaan
Pempek Adaan memiliki bentuk bulat yang proses pembuatannya dengan menggunakan air santan dan bawang.
3. Pempek Keriting
Bentuk pempek ini tampak seperti bola mie keriting. Selain itu, untuk proses pembuatannya pun cukup rumit dikarenakan harus dicetak terlebih dahulu dengan batok kelapa berlubang halus.
4. Pempek Kulit
Pempek Kulit adalah pempek yang terbuat dari campuran daging dan kulit ikan. Bentuk pempek ini seperti kemplang, kerupuk khas Palembang.
5. Pempek Pistel
Pempek Pistel merupakan pempek yang di dalamnya berisi pepaya muda yang sudah diserut dan ebi yang dibumbui. Bentuk pempek ini sendiri diketahui mirip dengan kue pastel.
6. Pempek Tahu
Pempek tahu merupakan perpaduan dari pempek dan tahu. Kemudian untuk bentuknya juga kubus menyerupai tahu tersebut.
7. Pempek Panggang
Pempek Panggang atau yang disebut juga pempek tunu adalah pempek yang proses pembuatannya dengan cara dipanggang dan memiliki bentuk yang bulat sedikit gepeng.
8. Pempek Lenggang
Terakhir, ada pempek Lenggang yang dibuat dengan mencampur adonan bersama telur bebek. Kemudian setelah itu dipanggang dengan cetakan yang dibuat dari daun pisang. Bentuk pempek lenggang ini mengikuti bentuk cetakan daun pisang yang digunakan.