Sejarah Hari Ini; 19 April 1930, Lahirnya Organisasi PSSI

Posted on

Koropak.co.id – Hari ini, 19 April, merupakan hari bersejarah khususnya bagi pecinta sepakbola di Indonesia.  

Pasalnya, 19 April 1930 merupakan momen berdirinya organisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)  dengan nama Persatuan. Tercatat, PSSI sendiri dibentuk pada 19 April 1930 di Yogyakarta dengan nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. 

Sebagai organisasi olahraga yang lahir pada masa penjajahan Belanda, kelahiran PSSI juga erat kaitannya dengan upaya politik untuk menentang penjajahan. 

Sebab, jika diteliti dan dianalisa lebih dalam pada saat-saat sebelum, selama, dan sesudah kelahirannya hingga 5 tahun pasca proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, mungkin PSSI lahir dengan dibidani oleh muatan politis, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Selain itu muatan politik sendiri dilakukan untuk menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia yang ikut bergabung dengan PSSI. 

Dilansir dari berbagai sumber, PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Ir Soeratin Sosrosoegondo yang menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman, pada tahun 1927 dan kembali ke Indonesia pada tahun 1928. 

Ketika kembali ke tanah air, Soeratin pun bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda, Sizten en Lausada, yang berkantor pusat di Yogyakarta. Di sana dia menjadi satu-satunya orang Indonesia yang duduk sejajar dengan komisaris perusahaan konstruksi tersebut.

Akan tetapi, didorong oleh semangat nasionalisme yang tinggi, dia pun kemudian memutuskan untuk mundur dari perusahaan tersebut. Setelah berhenti dari Sizten en Lausada, Soeratin lebih banyak aktif di bidang pergerakan. 

Sebagai seorang yang gemar bermain sepakbola, dia menyadari kepentingan pelaksanaan butir-butir keputusan yang telah disepakati bersama dalam pertemuan para pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda). 

Soeratin juga melihat sepakbola sebagai wadah terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang Belanda. Sehingga, untuk mewujudkan cita-citanya itu, Soeratin mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh sepakbola di Solo, Yogyakarta, dan Bandung. 

Baca : 16 April 1952; Lahirnya Kopassus TNI AD

Pertemuan tersebut pun dilakukan dengan kontak pribadi secara diam-diam untuk menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). 

Kemudian ketika mengadakan pertemuan di hotel Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta, Soeri, ketua Voetbalbond Indonesische Jakarta (VIJ) dan juga pengurus lainnya, mematangkan sebuah gagasan yakni perlunya dibentuk sebuah organisasi sepakbola nasional. 

Selanjutnya, pematangan gagasan tersebut dilakukan kembali di Bandung, Yogyakarta, dan Solo yang dilakukan dengan beberapa tokoh pergerakan nasional, seperti Daslam Hadiwasito, Amir Notopratomo, A. Hamid, dan Soekarno (bukan Bung Karno). 

Sementara itu, untuk kota-kota lainnya, pematangan juga dilakukan dengan cara kontak pribadi atau melalui kurir, seperti dengan Soediro yang menjadi Ketua Asosiasi Muda Magelang. 

Kemudian pada 19 April 1930, berkumpullah wakil dari VIJ (Sjamsoedin, mahasiswa RHS), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) Gatot, Persatuan sepakbola Mataram Yogyakarta (PSM) Daslam Hadiwasito, A. Hamid, dan M. Amir Notopratomo, Vortenlandsche Voetbal Bond Solo (VVB) Soekarno, Madioensche Voetbal Bond (MVB) Madiun, Kartodarmoedjo), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM) E.A. Mangindaan dan Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond Surabaya (SIVB) Pamoedji. 

Dari pertemuan tersebut, diambillah sebuah keputusan untuk mendirikan PSSI, singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. 

Dalam kongres PSSI yang dilaksanakan di Solo, nama PSSI juga diubah menjadi Persatuan sepakbola Seluruh Indonesia sekaligus menetapkan Ir. Soeratin sebagai ketua umumnya.*

Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *