Desa Nunuk Baru

Sejarah Panjang Desa Nunuk Baru Sebelum Majalengka Terbentuk

Posted on

Desa Nunuk Baru yang terletak di Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, adalah tempat yang penuh dengan sejarah dan kearifan lokal. Desa ini dikenal sebagai salah satu perkampungan yang sudah ada jauh sebelum Kabupaten Majalengka dibentuk, dan menawarkan banyak keunikan budaya yang menarik untuk dijelajahi.

Para penduduk desa ini, menurut laporan dari Merdeka, mengklaim memiliki keturunan langsung dari Kerajaan Galuh yang berkuasa pada masa lampau. Sebagian besar dari mereka mengaku berasal dari garis keturunan bangsawan, termasuk yang terkenal seperti Ciung Wanara.

Persebaran awal penduduk desa ini diyakini telah terjadi sejak sekitar 553 tahun silam, jauh sebelum Kabupaten Majalengka yang kini berusia 532 tahun.

Menurut cerita dari sesepuh desa, Abah Samadin, nenek moyang penduduk Nunuk Baru berasal dari Kerajaan Galuh pada abad ke-14 Masehi. Pernyataan ini menggarisbawahi kekayaan sejarah dan keturunan yang mereka jaga dengan penuh kebanggaan.

Secara geografis, Nunuk Baru terletak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Majalengka, dengan lanskap dataran tinggi di kaki Gunung Ciremai. Keindahan alamnya terwujud dalam hamparan perbukitan hijau dan luasnya area persawahan, menciptakan suasana yang tenang dan asri.

Kunjungan ke Desa Nunuk Baru tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga merasakan kehangatan sambutan dari warga yang ramah.

Tradisi dan budaya leluhur masih sangat dihargai di sini, dengan kesempatan bagi pengunjung untuk mempelajari ritual dan acara tradisional seperti Hajar Guar Bumi, Hajat Pareresan, dan Nyiramkeun Pusaka.

Kesenian lokal seperti pencak silat buhun, bongbang, dan debus juga dilestarikan sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya desa. Acara-acara ini sering kali menjadi bagian dari perayaan pertanian dan upacara adat untuk mendapatkan berkah.

Desa ini juga kaya akan situs-situs bersejarah, termasuk makam keramat, petilasan Hariang Banga, dan peninggalan sejarah lainnya seperti Ciung Wanara dan Badugal Jaya. Semua ini memberikan gambaran tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat Nunuk Baru selama berabad-abad.

Kuliner tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri di Nunuk Baru. Gula kawung, yang dibuat dari air nira dan diproses hingga mengental dan manis, masih menjadi favorit lokal yang sehat dan lezat.

Selain itu, kain tenun khas bernama Godod, yang diproduksi secara tradisional oleh para perempuan desa, juga merupakan produk budaya yang bernilai tinggi.

Dengan segala keunikannya, Nunuk Baru bukan hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga penjaga nilai-nilai budaya yang luhur bagi generasi masa kini dan mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *