Ulasan Singkat Sejarah Masjid di Dunia

Posted on

 

Koropak.co.id – Masjid. Rumah ibadah umat Islam ini tak bisa dilepaskan dari kehidupan kaum muslimin. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, keberadaannya telah menjadi bagian penting dari kehidupan. Maka tak salah jika menyebut, masjid merupakan saksi sejarah dari peradaban saat ini.

Merunut akar kata dari masjid adalah sajada yang berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri juga berakar dari bahasa Arab yaitu masgid yang ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi.

Kata masgid ini berarti juga berarti ‘tiang suci, atau ‘tempat sembahan’. Berbicara mengenai sejarahnya, menara-menara, serta kubah masjid yang besar, seakan menjadi saksi betapa jayanya Islam pada kurun waktu abad pertengahan.

Masjid juga telah melalui serangkaian tahun-tahun terpanjang dalam sejarahnya hingga saat ini. Mulai dari Perang Salib sampai Perang Teluk.

Tercatat, selama lebih dari 1.000 tahun itu juga arsitektur dan bangunan masjid perlahan-lahan mulai menyesuaikan dengan arsitektur modern.

Ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau memutuskan untuk membangun sebuah masjid pertama yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Nabawi atau yang berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi sendiri terletak di pusat Kota Madinah.

Masjid Nabawi dibangun di sebuah lapangan yang luas dan di Masjid Nabawi itu juga terdapat mimbar yang sering dipakai oleh Nabi Muhammad SAW. Selain itu, masjid Nabawi juga saat itu menjadi jantung kota Madinah.

 

Baca : Warga Kota Tasikmalaya Bisa Laksanakan Solat IdulFitri di Masjid

Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga turut digunakan untuk kegiatan politik, perencanaan kota, menentukan strategi militer serta mengadakan perjanjian. Di area sekitar masjid juga sering digunakan sebagai tempat tinggal sementara oleh orang-orang fakir miskin.

Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid al-Aqsa merupakan tiga masjid tersuci di dunia. Setelah itu, pembangunan masjid mulai menyebar dan dibangun di daerah luar Semenanjung Arab, seiring juga dengan kaum Muslim yang bermukim di luar Jazirah Arab.

Mesir menjadi daerah pertama yang dikuasai oleh kaum Muslim Arab pada tahun 640. Sejak saat itulah, Kairo sebagai ibu kota Mesir dipenuhi dengan masjid dan mendapat julukan sebagai kota seribu menara.

Beberapa masjid di Kairo juga berfungsi sebagai sekolah Islam atau madrasah bahkan juga sebagai rumah sakit. Selain di luar jazirah Arab, masjid juga turut dibangun di Sisilia dan Spanyol, namun tidak menirukan desain arsitektur Visigoth, melainkan menirukan arsitektur bangsa Moor.

Para ilmuwan kemudian memperkirakan bahwa bentuk bangunan pra-Islam itu kemudian diubah menjadi bentuk arsitektur Islam ala Andalus dan Magribi, seperti halnya lengkung tapal kuda di pintu-pintu masjid.

 

 

Sementara itu, masjid pertama di Tiongkok sendiri berdiri pada abad ke 8 Masehi di Xi’an. Masjid Raya Xi’an yang terakhir kali di rekonstruksi pada abad ke 18 Masehi itu mengikuti arsitektur Tiongkok.

Masjid di bagian barat Tiongkok seperti di daerah Xinjiang sendiri mengikuti arsitektur Arab, di mana di masjid itu terdapat kubah dan menara. Sedangkan di bagian timur Tiongkok, seperti di daerah Beijing, masjid yang dibangun mengandung arsitektur Tiongkok.

Masjid juga mulai masuk di daerah India pada abad ke 16 semasa kerajaan Mugal berkuasa. Masjid di India sendiri mempunyai karakteristik arsitektur masjid yang lain, seperti kubah yang berbentuk seperti bawang. Kubah jenis ini dapat dilihat di Masjid Jama, Delhi.

Masjid pertama kali didirikan di Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke 11 Masehi yang di mana pada saat itu orang-orang Turki mulai masuk agama Islam. Tercatat, beberapa masjid awal di Turki adalah Aya Sofya yang di mana pada zaman Bizantium, bangunan Aya Sofya merupakan sebuah katedral.

 

Baca : New Normal, Ribuan Masjid di Kabupaten Tasikmalaya Bakal Dibuka Penuh

Kesultanan Utsmaniyah memiliki karakteristik arsitektur masjid unik yang terdiri dari kubah yang besar, menara dan bagian luar gedung yang lapang.

Biasanya, masjid di Kesultanan Usmaniyah mengkolaborasikan tiang-tiang yang tinggi, jalur-jalur kecil di antara shaf-shaf, dan langit-langit yang tinggi dan juga dengan menggabungkan mihrab dalam satu masjid.

Menariknya, sampai saat ini, Turki menjadi rumah dari masjid yang berciri khas arsitektur Utsmaniyah. Secara bertahap, masjid juga mulai masuk ke beberapa bagian di Eropa. Perkembangan jumlah masjid itu juga secara pesat mulai terlihat seabad yang lalu, ketika banyak imigran Muslim yang masuk ke Eropa.

Kota-kota besar di Eropa, seperti München, London dan Paris sampai memiliki masjid yang besar dengan kubah dan menara. Masjid ini biasanya terletak di daerah urban sebagai pusat komunitas dan kegiatan sosial untuk para muslim di daerah tersebut.

Kendati demikian, seseorang dapat menemukan sebuah masjid di Eropa apabila di sekitar daerah itu ditinggali oleh kaum muslim dalam jumlah yang cukup banyak. Sementara itu, masjid pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke 20.

Tercatat, masjid yang pertama didirikan di Amerika Serikat ada di daerah Cedar Rapids, Iowa yang dibangun pada kurun akhir 1920-an. Semakin banyaknya imigran Muslim yang datang ke Amerika Serikat, terutama dari Asia Selatan, membuat jumlah masjid di Amerika Serikat bertambah secara drastis.

Dimana jumlah masjid pada waktu 1.950 sekitar 2 persen dari jumlah masjid di Amerika Serikat. Pada tahun 1980, 50 persen jumlah masjid di Amerika Serikat didirikan.*

Di Indonesia sendiri, masjid punya sebutan lain, yakni musala, langgar atau surau. Tiga istilah terakhir itu diperuntukkan bagi bangunan yang menyerupai masjid yang tidak digunakan untuk kepentingan ibadah salat Jumat atau kegiatan yang menampung banyak orang.

Musala dan langgar ini pada umumnya berukuran kecil. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan dan berbagai kegiatan dari komunitas muslim.

Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah hingga belajar Al-Quran, sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid juga turut memegang peranan penting dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.*

 

Lihat juga : Simak Berbagai Video Menarik Lainnya Disini

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *