Koropak.co.id, Jakarta – Apakah kalian tahu tentang peringatan Hari Gajah Sedunia? Ya, peringatan Hari Gajah Sedunia itu memang benar adanya. Hari itu juga diperingati sebagai bentuk keistimewaan dari mamalia cerdas yang satu ini.
Diketahui, gajah sendiri merupakan salah satu mamalia yang dilindungi oleh pemerintah. Bukan tanpa alasan, pasalnya saat ini populasi dari gajah telah mengalami penurunan yang signifikan.
Sebagai upaya untuk melindungi populasi gajah dari ancaman kepunahan, masyarakat seluruh dunia pun memperingati tanggal 12 Agustus sebagai Hari Gajah Sedunia. Selain untuk melindungi, peringatan Hari Gajah Sedunia ini juga didedikasikan untuk pelestarian mamalia besar ini.
Berdasarkan sejarahnya, Hari Gajah Sedunia ini pertama kalinya digelar pada 2011. Adapun penggagas Hari Gajah adalah pembuat film Kanada, Patricia Sims dan Michael Clark dari Canazwest Pictures.
Pada 2012, kemudian dibuat film berjudul Return to the Forest yang menceritakan tentang pelepasliaran gajah di Asia yang ditangkap. film ini juga diluncurkan pada 12 Agustus sekaligus untuk memperingati Hari Gajah Sedunia hingga berlangsung sampai dengan saat ini.
Dilansir dari laman wikipedia.org, sejak peluncuran film tersebut, seluruh dunia pun secara resmi menetapkan 12 Agustus sebagai Hari Gajah Sedunia. Bahkan peringatannya juga telah didukung lebih dari 65 organisasi satwa liar dunia.
Baca: 8 Agustus Diperingati Sebagai Hari Kucing Sedunia, Begini Asal Usulnya
Sementara itu, tujuan utama Patricia Sims memperingati Hari Gajah Sedunia ini yakni, untuk menciptakan kesadaran tentang penderitaan gajah yang tereksploitasi oleh manusia maupun alam. Ditambah lagi, gajah juga adalah salah satu mamalia terbesar di dunia yang terancam punah.
Bukan tanpa alasan, manusia sering memburu gajah. Pasalnya, ada banyak bagian dari tubuh gajah yang dinilai sangat bermanfaat bagi manusia. Salah satunya adalah gading gajah yang sangat mahal di pasaran. Selain itu, gajah juga diburu untuk diambil daging dan kulitnya yang memiliki banyak manfaat.
Di sisi lain, kurangnya Undang-undang tentang perlindungan gajah turut menyebabkan kurangnya perlakuan baik kepada mamalia yang satu ini. Salah satunya adalah gajah-gajah yang ada dalam acara sirkus, mereka diperlakukan secara paksa untuk bekerja. Perlakuan ini tentunya bisa menyebabkan gajah stres hingga mengakibatkan populasinya menurun.
Dikutip dari laman tribunnews.com, ada beberapa kegiatan yang bisa kita lakukan untuk memperingati Hari Gajah Sedunia, yakni dengan menonton film dokumenter tentang gajah, mendukung organisasi yang melindungi gajah, dan menjaga serta melindungi gajah.
Diharapkan dengan adanya peringatan hari untuk mamalia ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat di luar sana tentang untuk senantiasa menjaga habitat hewan cerdas satu ini yang sangat berharga.