Hari Orang Tua Sedunia

Mengenal Lebih Jauh Peringatan Hari Orang Tua Sedunia!

Posted on

Secara internasional, tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Orang Tua Sedunia (Global Day of Parents). Peringatan ini bertujuan untuk menghormati peran orang tua dalam kehidupan anak-anak dan masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya dukungan terhadap orang tua di seluruh dunia.

Peringatan Hari Orang Tua Sedunia pertama kali dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2012. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya tantangan yang dihadapi oleh orang tua di berbagai belahan dunia, termasuk permasalahan ekonomi, sosial, dan kesehatan. PBB melihat perlunya suatu hari khusus untuk mengapresiasi peran orang tua dan memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu yang mereka hadapi.

Dalam deklarasinya, PBB menekankan bahwa orang tua memiliki hak untuk dihormati dan diakui, serta berhak mendapatkan dukungan dalam menjalankan perannya. Peringatan ini juga mengajak masyarakat untuk memperhatikan kesejahteraan orang tua, baik secara fisik maupun mental.

Dalam rangka merayakan Hari Orang Tua Sedunia tahun ini, Organisasi Dana Anak-Anak PBB (United Nations Children’s Fund/UNICEF) bersama dengan para mitranya akan mengadvokasi saran dan dukungan para ahli untuk para orang tua. 

Advokasi ini mencakup berbagai topik, mulai dari pentingnya permainan dalam perkembangan anak hingga aktivitas yang menyenangkan bagi seluruh keluarga.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, jumlah penduduk usia lanjut (60 tahun ke atas) di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta orang pada tahun 2023. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, mencerminkan tren global peningkatan populasi lansia.

Namun, banyak orang tua yang menghadapi berbagai tantangan, seperti isolasi sosial, masalah kesehatan, dan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa 15% orang tua di seluruh dunia mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, yang sering kali tidak terdeteksi dan tidak mendapatkan penanganan yang memadai.

Dalam pengakuan akan meningkatnya prevalensi permainan online, UNICEF juga akan memberikan panduan komprehensif kepada orang tua untuk memastikan pengalaman online anak-anak mereka aman dan positif.

Hal ini sebagai upaya untuk membantu orang tua dalam memahami risiko serta memberikan arahan yang tepat terkait penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *