Tanggal 5 Januari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL). Diketahui, sejarah KOWAL berawal dari pemberian hak dan kehormatan bagi perempuan di bidang militer sejak 1963-an. KOWAL merupakan pasukan prajurit wanita di jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL).
Tujuan awal didirikannya KOWAL adalah menjadikan wanita trengginas, tanggap, berjiwa sapta marga, tahan mengatasi banyak permasalahan, dan mudah beradaptasi. Di sisi lain, KOWAL juga menjadi salah satu pelopor emansipasi wanita di bidang militer yang sebelumnya diidentikkan dengan kaum pria.
Lantas, bagaimana sejarah awal terbentuknya KOWAL?
Sejarah pembentukan KOWAL berawal pada 1963-an, yang di mana kaum perempuan diberikan hak, kewajiban, dan kehormatan yang sama dengan kaum pria untuk turut berkiprah dalam bidang militer serta bergabung dengan organisasi TNI-AL.
Sejarah KOWAL bermula ketika TNI-AL yang dibentuk tak lama setelah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merdeka, atau tepatnya pada 10 September 1945. Kemudian setelah itu pada 1960-an, mulai muncul usulan dibentuknya Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL).
Kala itu, di lingkungan Angkatan Laut timbul gagasan untuk mengikutsertakan wanita Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan. Perintis awal TNI-AL yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Laut R.E Martadinata pun menyambut baik dan mendukung penuh gagasan tersebut.
Pada Juli 1963, beberapa Perwira Staf Pendidikan TNI-AL dikirim ke Markas Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat di Bandung, Jawa Barat untuk mempelajari seputar Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) yang telah lahir pada 22 Desember 1960.
Setelah melakukan proses pembelajaran kurang lebih selama satu tahun sebagai persiapan matang untuk pembentukan KOWAL, selanjutnya Menteri/KSAL mengeluarkan Surat Keputusan pada 26 Juni 1962 yang berisi tentang pembentukan KOWAL.
Pembentukan KOWAL sendiri bertujuan untuk memberikan hak, kewajiban, dan kehormatan kepada kaum wanita Indonesia untuk andil dalam jabatan tenaga wanita Indonesia sebagai upaya penyempurnaan dan efisiensi organisasi.
Kemudian pada 5 Januari 1963, pendidikan angkatan pertama KOWAL pun resmi dilaksanakan dan diikuti oleh 12 orang, yang kemudian dilantik dan menjabat menjadi Perwira KOWAL di Lapangan Apel MBAL Jalan Gunung Sahari 67, Jakarta.
Adapun 12 anggota pertama KOWAL itu, meliputi Kapten dr. Pinarti, Kapten dr. Chrictina Logiani Semiartin, Kapten dr. Siti Dahlia, Letnan Syamsiar, S.H., Letnan Suryati Rasdan, S.H., Letnan An Go Lian Lie, S.H., Letnan Dra. Ide Rope Darina Tampubolon, Letnan Elly Hanifah, S.H., Letnan Dra. Louise Elisabeth Coldenhoff, Letnan Dra. Wayan Widja, Letnan Sri Wiyati. S.H., dan Letnan Dra. Suprapti.
Pelantikan KOWAL angkatan pertama yang dilaksanakan pada 5 Januari 1963 itu kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya KOWAL. Tak lama setelah pelantikan, 12 perwira KOWAL menerima penugasan ke Irian Barat.
Tercatat pada 1 Mei 1963, dilakukan upacara penaikan bendera Merah Putih dan penurunan bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Hollandia (sekarang Jayapura).
Upacara yang dilaksanakan kala itu juga sekaligus menandai serah terima kekuasaan di Irian Barat dari Otoritas Pemerintahan Peralihan PBB, United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) kepada pemerintah Indonesia.
Dengan diserahkannya Irian Barat, maka wilayah NKRI telah lengkap sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949. Bagi TNI-AL, Irian Barat menjadi wilayah penugasan pertama bagi KOWAL dari Angkatan pertama.
Selain itu, Dra. Lousie Elisabeth Coldenhoff yang saat itu berpangkat sebagai Letnan (W), merupakan salah satu dari 12 orang Perwira Inti KOWAL yang mendapat tugas kehormatan sebagai anggota pengibar bendera Merah Putih di Irian Barat.
Setelah kembali dari Irian Barat, Lousie E Coldenhoff beserta 11 Perwira Inti KOWAL kemudian melanjutkan pendidikan ke Maryland, Amerika Serikat (AS) untuk mempelajari dan mengenal organisasi Women Accepted for Volunteer Emergency Service (Waves).
Di Amerika Serikat, mereka juga bertugas untuk belajar bahasa Inggris dan manajemen. Setelah menuntut ilmu di Negeri Paman Sam, ke-12 Perwira Inti KOWAL itu pun disiapkan juga sebagai tenaga perekrut sekaligus pendidik dan pembina bagi para calon anggota KOWAL berikutnya di Seskoal, Cipulir.