Principia Mathematica

Isaac Newton dan Mahakarya Principia Mathematica

Posted on

Pada tanggal 5 Juli 1687, atau tepat 437 tahun yang lalu, dunia ilmu pengetahuan dihiasi dengan capaian monumental dari seorang fisikawan terkemuka, Sir Isaac Newton. Pada hari itu, Newton merilis karya fenomenalnya yang berjudul ‘Philosophiae Naturalis Principia Mathematica’.

Buku ini, yang terdiri dari tiga bagian, dianggap sebagai mahakarya paling berpengaruh dalam sejarah sains, seperti yang dilaporkan oleh Biography.com. Karya ini tidak hanya mengubah paradigma sains pada masanya, tetapi juga membentuk fondasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan selama berabad-abad.

Dalam ‘Principia’, Newton membahas serangkaian teori yang membawa kontribusi besar bagi dunia sains. Salah satunya adalah hukum dasar mekanika, yang terdiri dari tiga hukum utama.

Hukum pertama, hukum inersia, menetapkan bahwa setiap objek akan tetap dalam keadaan diam atau gerak lurus beraturan kecuali ada gaya yang bekerja pada objek tersebut.

Hukum kedua menjelaskan bahwa percepatan sebuah objek sebanding dengan gaya yang bekerja padanya, sedangkan hukum ketiga mengemukakan bahwa setiap aksi menghasilkan reaksi yang sama namun berlawanan arah.

Newton juga mengembangkan teori gravitasi universalnya, yang muncul dari pemikirannya tentang apel yang jatuh dari pohon. 

Teori ini mengemukakan bahwa setiap benda di alam semesta saling menarik dengan gaya tarik gravitasi yang proporsional terhadap massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di antara mereka.

Konsep ini tidak hanya membantu dalam pemahaman tentang gerakan benda-benda langit, tetapi juga dalam menghitung massa Bumi dan mengorbit satelit.

Selain itu, Newton juga memadukan hukum-hukum Kepler tentang gerakan planet dengan geometri Euclidean klasik. Hasil deduksi ini memungkinkannya untuk mengembangkan teori tentang orbit satelit.

Sir Isaac Newton, lahir di Woolsthorpe Lincolnshire, Inggris pada 4 Januari 1643, bukan hanya seorang fisikawan dan matematikawan, tetapi juga seorang ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog.

Ia dianggap sebagai Bapak Ilmu Fisika Klasik dan salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah, sejajar dengan Albert Einstein.

Survei yang dilakukan oleh Royal Society di Inggris pada tahun 2005 menegaskan bahwa Newton, dengan kontribusi ilmiahnya yang luar biasa, memberikan dampak yang lebih besar dalam dunia sains daripada Einstein.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *