Menggema di balik keheningan Kampung Margalaksana, Kota Tasikmalaya, sebuah narasi dibangun oleh OPSHID Tasikmalaya. Dengan alam sebagai saksi, sebuah rumah di tepi hujan menjadi metafora dari keberanian menghadapi ketidaksempurnaan.
Gumilar, anggota dari OPSHID Tasikmalaya, merangkai syair tentang keputusan menetapkan lokasi pembangunan Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah. “Di tengah hujan yang memilih satu rumah, kami menemukan kisah,” begitu ia menggambarkan.
Tak hanya hujan yang mencuri perhatian OPSHID Tasikmalaya, tapi kondisi rumah yang bertarung dengan waktu. Sebuah rumah yang menceritakan perjuangan Bapak Iceung, yang meskipun terhempas hujan, tetap berdiri kokoh menantang.
Sebagai tanggapan atas perjuangan ini, OPSHID Tasikmalaya mengukir janji dengan pembangunan rumah yang, meskipun sederhana, menjadi simbol kesehatan dan layak huni. Melalui program ini, OPSHID tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga harapan dan semangat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kondisi rumah yang tidak layak huni menjadi masalah signifikan di banyak daerah, termasuk Tasikmalaya. Banyak keluarga yang tinggal di rumah dengan struktur yang tidak aman, minim fasilitas, dan rentan terhadap bencana alam. OPSHID Tasikmalaya memahami bahwa tempat tinggal yang layak adalah salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk melakukan aksi nyata melalui program bedah rumah.
Sementara itu, ketua RW kampung Margalaksana, dalam sajak sambutannya, melukiskan hujan sebagai rahmat dan berkah. Sebuah hujan yang mengajarkan masyarakat tentang keajaiban dan harapan.
Dengan mata berbinar, ia menyampaikan terima kasih, “Dalam setetes hujan, kami menemukan OPSHID Tasikmalaya, dan dalam satu rumah, kami menemukan rumah bagi seluruh Kampung Margalaksana.”
Inilah syair dari OPSHID Tasikmalaya, sebuah narasi tentang hujan, rumah, dan harapan yang dipersembahkan untuk Kampung Margalaksana.
Program ini tidak hanya memberikan perbaikan fisik, tetapi juga dampak psikologis yang signifikan bagi penerima bantuan. Mereka merasa diperhatikan dan dihargai, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan. Selain itu, dengan memiliki rumah yang layak huni, keluarga-keluarga ini dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih nyaman dan aman.
Oleh karena itu, OPSHID mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun lingkungan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua.